Minggu, 29 Maret 2009

mengatasi anak pemalu pada usia dini



MENGATASI ANAK PEMALU PADA USIA DINI

Dosen Pembimbing:Drs.Gatot Sarmidi,M.Pd.



Oleh:

Radin zakiyah Musbich

090401090193

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIDKAN BAHASA INGGRIS

UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

2010

MENGATASI ANAK PEMALU PADA USIA DINI

RADIN ZAKIYAH MUSBICH

Abstrak: Dalam artikel ini membahas tentang penyebab anak menjadi pemalu.Selain itu,artikel ini juga membahas tentang dampak negatif bagi anak yang pemalu.Artikel ini juga membahas tentang bagaimana cara mengatasi anak yang pemalu pada usia dini.

Kata-kata kunci: Rasa malu,Penyebab rasa malu,dampak negatif rasa malu,

cara mengatasi rasa malu,pencegahan rasa malu.

Rasa Malu

Malu adalah sifat normal,namun jika berlebihan bisa mengakibatkan fobia sosial.Jika rasa fobia pada masa anak-anak tidak ditangani dengan benar, banyak dampak negatif yang mengancam saat dewasa. Penderita fobia sosial juga mempunyai resiko saat dewasa, sehingga sulit bergaul, sulit mendapatkan pekerjaan dan masih banyak dampak negatif yang lain.

Anak yang pemalu termasuk anak yang mengalami hambatan dalam perkembangan perilakunya.Perilaku anak-anak ini tidak berkembang dengan baik seperti anak-anak normal lainnya.Padahal penting bagi mereka untuk berkomunikasi dan sosialisasi dengan lingkungannya.Sehingga apabila hambatan ini tidak diatasi dengan cepat dan tepat,maka proses belajar anak-anak tersebut juga akan terhambat.Kecerdasan,emosi dan perilaku sosialnya tidak dapat berkembang dengan baik.Oleh karena itu sangat penting untuk membimbing anak-anak pemalu ini sejak dini.

Penyebab rasa malu

Yang menyebabkan anak menjadi pemalu:

· Sistem syaraf otonom.

Di dalam otak,landasan biologis bagi sifat pemalu ini bisa ditemukan di bagian yang disebut amygdala dan hippocampus. Bagian-bagian ini diyakini para pakar terkait dengan pengasosiasian rangsangan khusus berupa takut.

· Temperamen.

Sejak lahir anak mempunyai temperamen pemalu.

· Keturunan atau genetika.

Bagi anak-anak boleh jadi perasaan malu ini didapatkan dari warisan keturunan.

· Bayi terlalu ringan.

Anak-anak mudah yang saat lahirnya ekstrim ringan biasanya lebih mudah malu,lebih mudah curiga,introvert dan cenderung menghindari resiko daripada mereka yang dulunya dilahirkan dengan berat badan normal.

· Cacat tubuh.

Cacat tubuh tertentu membuat anak merasa berbeda dari anak-anak lainnya yang bisa membuat anak kehilangan sebagian sarana sosialisasi dan komunikasi dengan dunia luar.Sehingga membuatnya terkucil.Kalau dia punya pembawaan malu,maka ia gampang malu dan kemungkinan tumbuh menjadi orang yang minder.

· Faktor orangtua.

Perlindungan terlalu berlebihan bisa memberi pengaruh negatif pada anak. Anak bisa kehilangan inisiatif sendiri,anak akan malu mengerjakan sesuatu atau menjadi sesuatu karena takut dikritik orangtuanya.Brokenhome,juga menjadi salah satu pemicu anak menjadi pemalu.

· Ejekan.

Olok-olok atau ejekan dari teman sekitar memang sulit dihindarkan dari kehidupan anak sehari-hari dan anak bisa menjadi malu karena ejekan.

· Teknologi yang mengucilkan.

Mainan anak-anak jaman sekarang membuat anak makin banyak menghabiskan didepan layar kaca dan itu bisa mengurangi waktu anak untuk menjalin hubungan dengan teman-temannya. Anak semakin terisolasi dengan dunianya sendiri.

· Budaya.

Faktor budaya itu juga dikaitkan dengan gender dan usia artinya anak dengan jenis kelamin tertentu atau usia tertentu mendapat aturan budaya tertentu dalam pergaulan.Sehingga ia bisa berkembang menjadi pemalu atau tidak.

· Perilaku belajar atau modeling.

Pada tahap awal,belajar dengan cara mengamati dan menirukan apa yang dilakukan orangtua.Maka,jika orang tua berpembawaan pemalu,ada kemungkinan anak belajar jadi pemalu juga.

· Kesulitan menghadapi situasi baru.

Anak-anak tentu belum memiliki pengalaman hidup sekaya orang dewasa.Oleh karena itu , anak-anak sering dihadapkan pada situasi baru. Ada anak yang gampang beradaptasi dengan situasi baru,ada pula yang sulit.Seringnya kesulitan beradaptasi membuat anak menarik diri dari lingkungan.

· Pengasuhan orangtua yang tidak konsisten.

Beberapa sifat pemalu bisa jadi disebabkan oleh orangtua yang tidak konsisten dalam mengasuh anak.Misalnya,orang tua memberikan hukuman untuk suatu perilaku tertentu pada suatu hari namun pada saat lainnya malah membiarkannya atau bahkan memujinya.Ketidak-konsistenan ini membuat anak menjadi bingung lalu merasa tidak aman.Jika keadaan ini dibiarkan,anak bisa berkembang menjadi takut dan malu melakukan sesuatu.

· Kurangnya keterlibatan orangtua.

Ada sejumlah orang tua yang tampak tidak tertarik dengan kehidupan anak mereka.Sikap demikian ini didasari berbagai alasan. Misalnya,orangtua secara keliru memahami bahwa mereka akan meningkatkan kemandirian dalam diri anak-anak mereka,jika mereka membiarkan anak-anak mengurus dirinya sendiri.Misalnya,ada orangtua yang begitu sibuk sehingga tidak punya waktu atau minat untuk turut terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka.Apapun alasannya itu,berkurangnya keterlibatan orangtua bisa membuat anak merasa yakin mereka tidak layak mendapat perhatian dari orang lain.Pada akhirnya ini akan berpengaruh pada hubungan sosial anak.Anak-anak yang merasa oranglain tidak tertarik pada mereka,maka mereka bisa jadi tidak akan pernah merasa nyaman dalam situasi sosial atau berada di tengah orang banyak.

· Orang tua terlalu protektif.

Anak-anak yang terlalu dilindungi oleh orangtua seringkali tidak punya cukup banyak kesempatan untuk mandiri secara sosial.Ada masalah sedikit,orangtua mengambil tindakan berlebihan.Ini membuat anak jadi kurang percaya diri untuk membuat keputusan bagi dirinya.Anak demikian bisa tumbuh dengan perasaan tidak pernah aman.Ini menyebabkan rasa malu.Jika tidak,ini bisa menyebabkan anak menjadi pemberontak.

· Terlalu banyak ancaman,gangguan,kritikan.

Anak-anak yang sering diancam,diganggu,atau dikritik.Entah oleh anggota keluarganya atau oleh orang lain, akan membuat anak menghindari situasi sosial dan kontak dengan orang lain.

· Kurangnya pengalaman dalam situasi sosial.

Anak-anak menjadi pemalu karena belum belajar bagaimana secara efektif berperan serta di dalam situasi sosial.Anak-anak seperti ini cenderung menarik diri.

· Self-steem rendah atau punya opini negatif tentang diri sendiri.

Anak yang minder menilai orang-orang lain juga punya perasaan serupa tentang dirinya.Ia menganggap orang-oranglain menilai dirinya rendah.Ini bisa membuat ia berperilaku malu.

Sekarang kita semakin tahu bahwa begitu banyak hal yang bisa mempengaruhi berkembangnya rasa malu pada anak-anak. Jauh di dalam tubuh anak,sebenarnya sudah ada pembawa sifat malu.Di lingkungan sosial anak,juga ada berbagai rangsangan yang bisa membuat anak jadi pemalu.Interaksi antara factor internal dan factor eksternal inilah yang menentukan apakah anak jadi pemalu atau tidak.Kalau jadi pemalu,interaksi ini juga akan menentukan sejauh mana kondisi rasa malu anak,apakah normal-normal saja atau sudah sangat ekstrim.

Dampak negatif rasa malu

Dampak negatif dari rasa malu pada anak,antara lain:

  • Kesulitan membentuk dan memelihara pertemanan.

Pertemanan dan persahabatan adalah bagian penting bagi perkembangan emosional anak.Banyak anak pemalu tidak memiliki sosial skills untuk membentuk dan memelihara pertemanan.Akibatnya,banyak anak pemalu yang menderita ketakutan pada situasi sosial sehingga bereaksi menghindar.Karena kesulitan mendapatkan teman,anak-anak pemalu berkembang menjadi manusia penyendiri dan kesepian.

  • Kesulitan bertahan membela diri sendiri.

Banyak anak pemalu yang kesulitan membela diri sendiri.Akibatnya,mereka sering diperolok teman-teman sekitarnya atau digunjingkan melakukan sesuatu yang tidak mereka sukai.

  • Pihak lain mungkin melihat anak pemalu sebagai penyendiri.

Teman-teman sekitarnya bisa jadi salah paham atas rasa malu si anak itu sebagai sifatnya yang cuek pada oranglain atau suka menyendiri.Akibatnya,anak pemalu dihindari oleh teman-teman sebaya di sekitarnya.

  • Kesulitan melakukan komunikasi secara efektif.

Karena anak-anak pemalu sering menghindari bertemu orang lain atau situasi sosial,mereka jadi jarang punya kesempatan mempelajari skill komunikasi effectif.Karena tidak punya cukup skill komunikasi,anak-anak pemalu sering kesulitan berhubungan dengan orang lain.

  • Kesulitan mengekspresikan perasaan.

Anak-anak pemalu tidak sering punya kesempatan belajar mengekspresikan diri selayaknya.Akibatnya,anak-anak pemalu sering memendam perasaan.Jika pendaman emosi sudah semakin banyak tertumpuk,ini akan meletup besar saat disentuh oleh sesuatu yang peka.

  • Rasa malu juga bisa menjadi masalah saat disekolah.

Anak-anak pemalu sering enggan meminta bantuan pada guru saat membutuhkan.Ini membuat banyak pertanyaan di dalam benak anak jadi tidak terjawab.Sebaliknya ,pertanyaan guru juga jarang di jawab oleh anak pemalu.

Itu tadi satu contoh ekstrim tentang bagaimana sifat pemalu berubah menjadi masalah.Jangan takut dengan fakta mengerikan seperti ini,tetapi coba kaji berbagai sisi sehingga kita tahu semua dampaknya dan kemudian bisa mengantisipasinya.

Cara mengatasi rasa malu

Guru dapat membantu anak yang pemalu untuk mengatasi rasa malunya dengan cara mendukung dan memberi penghargaan terhadap sosialisasi yang dilakukan anak.

  • Mendukung kepercayaan diri pada anak
  • Menyediakan suasana yang hangat dan penuh perhatian
  • Melatih keterampilan sosial anak
  • Menyediakan agen sosialisasi untuk anak
  • Membuat kegiatan yang merangsang anak untuk berinteraksi

Pencegahan rasa malu:

Banyak bukti yang menunjukkan bahwa pencegahan itu lebih baik daripada penyembuhan. Oleh karena itu,ada beberapa saran untuk mencegah rasa malu yang berlebihan pada anak:

· Jangan berharap terlalu banyak atau sedikit pada anak, berharaplah sewajarnya. Sebagai orangtua, anda jangan terlalu berharap banyak bahwa anak pemalu anda bisa gampang bergaul dan berbicara.Terlalu memaksa anak untuk gampang bergaul justru menciutkan hati si anak.Tapi anda juga jangan terlalu mengesampingkan potensi anak anda untuk bergaul. Siapa tahu,anak pemalu anda punya cara sendiri untuk bercakap-cakap dengan seseorang atau terlibat dalam aktivitas sosial yang normal.

· Ajarkan sosial skill dan komunikasi efektif. Sedini mungkin, mulailah mengajari anak bagaimana berperilaku dan bersopan santun dalam berbagai situasi sosial. Misalnya, bagaimana mengucapkan terimakasih, berjabat tangan, menyapa oranglain, membuka pembicaraan, menjaga pertemanan dan lain-lain. Agar mendapatkan kepercayaan diri, beri pujian pada anak anda saat bisa melakukan sosial skill itu.

· Dorong perubahan perlahan dan ajarkan skill secara bertahap. Perkembangan mental anak juga sangat bertahap. Saat usianya masih dini, ia bisa menyerap apa saja yang anda berikan. Saat usianya makin bertambah, anak mulai punya pertimbangan-pertimbangannya sendiri. Jadi,semua yang anda berikan tidak akan langsung diserap. Bahkan ada sebagian yang ia tentang. Maka anda harus memahami fase-fase perkembangan mental anak untuk menyesuaikan bagaimana anda mengajarkan perobahan. Saat sikap pemalu anak sudah sangat tampak,anda jangan keburu mendorongnya untuk berubah. Jika anda mendorong terlalu cepat atau terlalu keras, maka besar kemungkinan ia malah menarik diri dan bersembunyi di dalam kesendiriannya. Dorong perubahan sesuai dengan kondisi anak. Ajarkan skill sesuai dengan kemampuan si anak. Beri sebanyak mungkin peluang untuk sesuai dengan kondisi anak. Ajarkan skill sesuai dengan kemampuan si anak. Beri sebanyak mungkin peluang untuk sosialisasi, namun tetap hargai perasaan anak saat situasinya sudah tidak bisa di atasi.

· Beri model perilaku non pemalu. Karena anak suka meniru, maka apa yang bisa anda lakukan untuk memberi contoh pada anak. Buatlah hal-hal yang anda yakini bisa membuat anak pemalu anda merasa nyaman dan aman saat melakukannya. Misalnya;minta tolong orang lain. Anda melakukan aktivitas serupa untuk mendorong anak agar meniru anda.

- Jadilah yang pertama dalam situasi sosial. Misalnya:jadilah orang pertama yang mengucapkan salam.

- Bersikaplah ramah. Misalnya:banyak tersenyum, tampakkan wajah menyenangkan saat bertemu oranglain, tunjukkan sikap terbuka dan siap membantu.

- Sering-seringlah menyenangkan oranglain. Misalnya: ungkapkan bila anda menyukai penampilannya.

- Tunjukkan kehendak dan upaya menolong orang lain.

- Kalau butuh pertolongan, jangan gengsi untuk minta tolong pada orang lain.

- Di depan pesawat telepon gunakan kalimat-kalimat yang baik.

- Menjadi model perilaku ini akan lebih efektif apabila anda lakukan sanbil anda menanamkan nilai-nilai pekerti pada anak.

Hal yang tidak boleh anda lakukan:

-Menyeberang jalan atau bersembunyi.

-Mempermalukan anak di depan publik.

-Mencela orang lain di depan umum.

-Mengomeli diri sendiri.

-Mengomeli anak dan hal-hal buruk lainnya.

· Latih cara-cara problem solving.

Anda harus mengajari anak pemalu anda bahwa kegagalan bisa memberi umpan balik untuk mengatasi masalah serupa di masa mendatang. Jika gagal dalam suatu upaya, coba dan coba lagi.

· Isi hidup anak dengan problem solving yang kreatif. Tunjukkan dan bantu anak pemalu anda mempelajari bahwa kehidupan adalah proses tahap demi tahap yang harus dijalani dalam waktu-waktu tertentu hingga mengarah pada kesuksesan.

· Bantu anak temukan bakat, hobi atau aktivitas yang membuatnya merasa special.

· Bantu anak mengendalikan emosi.

-Cari setiap kesempatan untuk memberi reward pada anak yang telah berupaya menghadapi masalah seberapapun kecilnya.

-Jangan terlalu sering membantu anak dalam menghadapi masalah kecil dan berikan bantuan pada si anak ketika ia benar-benar tidak bisa menghadapi masalah.

-Biarkan anak menyelesaikan masalahnya dengan caranya sendiri.

· Ajarkan tehnik manajemen stress sejak dini.

· Bawa anak bertemu dengan berbagai orang baru dan situasi sosial yang berbeda. Masuk ke playgroup(kelompok bermain) bisa menjadi masa transisi yang baik sebelum anak masuk TK.Saat di playgroup,ia bisa bercampur dengan anak-anak lainnya sambil tetap mengetahui anda masih ada di dekatnya.Ia bisa belajar bergaul dengan teman-teman baru sambil tetap mendapatkan perasaan aman karena ada anda.Maka carilah playgroup dalam komunitas anda yang punya sejumlah anak sebaya anak pemalu anda.Dalam playgroup,komunitas ini,anda juga bisa bergaul membina hubungan dengan pembimbing dan para orang tua anak-anak lainnya.

· Jangan biarkan anak mengisolasi diri.

· Jangan mengecap anak sebagai pemalu.

· Bantulah anak anda merasa mampu.

· Ajari dan dorong anak untuk bertanggung jawab, tidak bergantung.

· Bangunlah hubungan saling percaya dengan kejujuran, keterbukaan dan konsistensi.Jika anda tidak dibolehkan masuk ruang kelas tempat anak anda belajar, ada baiknya anda mencari posisi yang gampang dilihat anak sehingga ia merasa tetap nyaman. Jika tidak dibolehkan masuk, atau boleh masuk namun sudah tiba waktunya bagi anda untuk pergi, jangan lupa untuk pamit pada anak pemalu anda. Jika anda pergi secara diam-diam saat perhatian anak tertuju pada kelas, itu justru akan berakibat menyusahkan. Anak mungkin akan jadi marah karena merasa ditinggalkan sendiri di tempat yang ia tidak banyak kenal.ia bisa marah karena merasa ‘dikhianati’anda. Bisa jadi,ini merusak kepercayaan ia pada anda. Karena itu, pamitlah kalau anda mau pergi dan beri tahu kapan anda akan kembali lagi atau menjemputnya(misalnya;saat waktu bermain di halaman atau saat kelas telah usai).Setelah pamit, segeralah pergi. Mengulur-ulur waktu pergi bisa mempersulit anda sendiri dan si anak. Karena terlalu lama mengulur-ulur waktu,anak akan jadi ragu apakah anda akan benar-benar jadi pergi atau tidak.Anda harus tegas sehingga ia juga bisa belajar tegas. Menjelang pergi,minta tolonglah pada guru supaya segera mengalihkan perhatian anak anda pada aktivitas lain.

· Tegakkan kedisiplinan yang sewajarnya dan layak.

· Konsultasi dengan dokter dan psikolog, psikiater atau konsultan.Bila masih mendapat kesulitan. Lalu bagaimana kalau masalahnya anak tersebut lebih dari sekedar malu? Seperti sudah berkali-kali saya utarakan sebelumnya, kebanyakan pemalu atau pendiam adalah bukan masalah serius karena suatu saat nanti akan hilang dengan sendirinya. Namun,ada kalanya muncul rasa malunya berlebihan sehingga sangat mempengaruhi perilaku. Misalnya, setiap menjelang atau saat berada di sekolah, anak anda menangis meronta-ronta,atau menarik diri,atau sedikit sekali melakukan kontak mata,atau beraksi kekerasan dengan memukul anak lain atau gurunya. Jika efek rasa malu sudah berlebihan,ini perlu mendapat perhatian dari para profesional. Maka, bicaralah pada psikolog, pediatric,atau pembimbing di sekolah maupun di luar sekolah.

KESIMPULAN

Penyebab anak pemalu pada umumnya adalah, mewarisi benih-benih pemalu dari orangtua, mempunyai orangtua pemalu sehingga mereka menirunya, mengalami sesuatu yang buruk, diejek teman, cacat tubuh dan rendah diri.Akibatnya adalah kesulitan berteman, berkomunikasi dan berhubungan dengan oranglain sehingga ia menjadi anak penyendiri dan sulit mengungkapkan perasaannya. Rasa malu yang berlebihan mengakibatkan fobia sosial. Jika rasa fobia sosial pada masa anak-anak tidak ditangani dengan benar banyak dampak negatif yang mengancam saat dewasa.

Cara membimbing anak pemalu adalah bantu dia membentuk dan memelihara pertemanan, jadilah orangtua yang berperilaku non pemalu agar anak menirunya, bantu anak temukan bakat yang membuatnya merasa special, jangan biarkan anak mengisolasi diri, ajari dan dorong anak untuk bertanggung jawab dan tidak bergantung.

DAFTAR RUJUKAN

1. Diah Purwitasari,Esti.2008.Anakku tak lagi pemalu.Surabaya:Selasar Surabaya

Pulishing.

2. http://www.parentguidenews.com/articles/Sep07/IsShiyness.php.

3. http://www.shyness.com.




Rabu, 11 Maret 2009

Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan dari Bahan Lunak




Fungsi Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Fungsi   produk   kerajinan   dapat   dibedakan   menjadi   dua,   yaitu fungsi  karya  kerajinan  sebagai  benda  pakai  dan  fungsi  karya kerajinan sebagai benda hias.

Karya Kerajinan sebagai Benda Pakai
Karya  kerajinan  sebagai  benda  pakai  meliputi  segala  bentuk kerajinan yang digunakan sebagai alat, wadah, atau dikenakan sebagai pelengkap busana.Sebagai benda pakai, produk karya kerajinan  yang  diciptakan  mengutamakan  fungsinya,  adapun unsur   keindahannya   hanyalah   sebagai   pendukung.   Berikut contoh karya kerajinan sebagai benda pakai.

b. Karya Kerajinan sebagai Benda Hias
Karya  kerajinan  sebagai  benda  hias  meliputi  segala  bentuk kerajinan   yang   dibuat   dengan   tujuan   untuk   dipajang   atau digunakan  sebagai  hiasan  atau  elemen  estetis.  Jenis  ini  lebih menonjolkan   aspek   keindahan   daripada   aspek   kegunaan. Berikut contoh karya kerajinan sebagai benda hias.

Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan dari Bahan Lunak

Pembuatan produk kerajinan harus memperhatikan unsure estetika dan ergonomis.
1. Unsur Estetika
Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan. Keindahan adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang mencerap objek seni atau dapat pula dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki unsur keindahan.

Nilai-nilai keindahan (estetik) atau keunikan karya seni memiliki prinsip: kesatuan (unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan (balance), dan kontras (contrast) sehingga menimbulkan
perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa senang.

2. Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah seperti berikut:

1. Keamanan (security) yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan produk kerajinan tersebut.
2. Kenyamanan (comfortable), yaitu kenyamanan apabila produk kerajinan tersebut digunakan. Barang yang enak digunakan disebut barang terap. Produk kerajinan terapan adalah produk kerajinan yang memiliki nilai praktis yang tinggi.
3. Keluwesan (flexibility), yaitu keluwesan penggunaan.
Produk kerajinan adalah produk terap/pakai, yaitu produk kerajinan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya. Produk terap/pakai dipersyaratkan memberI kemudahan dan keluwesan penggunaan agar pemakai tidak mengalami kesulitan dalam penggunaannya.






Setiap orang memiliki pilihan dalam hidupnya,memilih untuk mencoba meraih kebahagiaan atau membiarkan kebahagiaan itu pergi..


LESSON PLAN



THE EXAMPLE OF LESSON PLAN,
LESSON PLAN
School : SMPN 01 Sukorejo
Subject : English
Class/ Term : 1 (first grade)
1. COMPETANCE STANDART
- To express the meaning in transactional and interpersonal conversation in daily lives.
2. STANDART-BASED
- Students are able to mention some professions and the place of work.
- Students are able to make sentences in simple future tense.
3. INDICATORS
- Making sentence in simple future tense.
- Making the conclusion of function and pattern of simple future tense.
4. TEACHING METHOD
- Using answer and question period to make students active.
- Give the student a change to make some example in simple future tense.
- Students make some conclusion from their own answer (pattern and function of simple future tense).