Guru dianggap sebagai dewa,karena semua yang disampaikan guru dianggap benar secara mutlak dan harus di telan bulat-bulat olehsiswa,hal ini membuat siswa tidak bisa berpikir secara kritis dan kreatif.Karena hal tersebut membatasi daya pikir seorangsiswa,sehingga siswa menjadi pasif.Hal tersebut dikarenakan guru dianggap mempunyai pemahaman yang lebih tentang teori danprakteknya dalam mengajar dan guru merupakan sumber pengetaguan bagi siswa.
2. Mengajar sangat tergantung pada penerapan kontrol perilaku siswa.
Banyak sekali anggapan-anggapan tentang perilaku siswa yang mampu menghidupkan mitos-mitos tentang pengajaran. Misalnya, mitos bahwa ”Diam itu adalah emas”. Seorang siswa yang baik adalah yang diam, hanya menerima semua materi dari guru dan mengerjakannya tanpa bertanya. Mitos lainnya adalah seperti ”Bertanya refleksi kebodohan”. Siswa yang sering bertanya dianggap bodoh, sehingga mereka enggan untuk bertanya kepada gurunya.
3. Mengajar pada dasarnya merupakan ikhtiar kegiatan belajar mengenai sejumlah keterampilan.
Dalam realitasnya hakekat belajar adalah untuk mendapatkan kecerdasan yang bersifat tetap dan pengajaran akan menghasilkan seorang pembelajar dengan lulusan yang siap pakai. Keahlian suatu bidang tertentu adalah yang utama dan materi adalah segalanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar