Kembar mayang
- Batang pisang, 2-3 potong, untuk hiasan. Biasanya diberi alas dari tabung yang terbuat dari kuningan.
- Bambu aur untuk penusuk (sujen), secukupnya.
- Janur kuning, ± 4 pelepah.
- Daun-daunan: daun kemuning, beringin beserta ranting-rantingnya, daun apa-apa, daun girang dan daun andong.
- Nanas dua buah, pilih yang sudah masak dan sama besarnya.
- Bunga melati, kanthil dan mawar merah putih.
- Kelapa muda dua buah, dikupas kulitnya dan airnya jangan sampai tumpah. Bawahnya dibuat rata atau datar agar kalau diletakkan tidak terguling dan air tidak tumpah.
Berasal dari kata "kembar" artinya sama dan "mayang" artinya bunga pohon jambe atau sering disebut Sekar Kalpataru Dewandaru, lambang kebahagiaan dan keselamatan. Jika pawiwahan telah selesai, kembar mayang dilabuh atau dibuang di perempatan jalan, sungai atau laut dengan maksud agar pengantin selalu ingat asal muasal hidup ini yaitu dari bapak dan ibu sebagai perantara Tuhan Yang Maha Kuasa. Barang-barang untuk kembar mayang adalah :
sedangkan suamiku diiringi oleh pager bagus, pager bagus juga berarti laki-laki yang masih perjaka atau belum menikah. suamiku diiringi oleh adik kandungku sendiri dan sepupuku dari keluarga ayahku. sedangkan di belakangnya ada pengiring dari keluarga dan tetangga suamiku yang membawa peningset atau seserahan yang sudah dihias beraneka rupa.
setelah kedua pengantin bertemu, pager bagus dan kembang mayang menukarkan bunga janur yang dihiasi daun pisang dan berganti tempat tepat berada dibelakangku.
Liron kembar mayang
Saling tukar kembar mayang antar pengantin, bermakna
menyatukan cipta, rasa dan karsa untuk mersama-sama mewujudkan kebahagiaan dan
keselamatan.
Tiba saatnya dalang membunyikan "balang suruh", balang suruh yaitu melemparkan daun sirih yang sudah diikat. baik pengantin pria dan wanita melemparkan ke dada masing-masing secara bersamaan.Saat saling
melempar daun sirih menjadi hal menarik, karena kata orang-orang tua barangsiapa
yang melempar sirih terlebih dahulu biasanya pada saat sudah menikah cenderung
menang, sedangkan yang terlambat melempar gantal di awal prosesi cenderung
mengalah.
suruh sendiri
adalah gulungan sirih yang diikat dengan benang putih atau lawe. Gulung sirih
tersebut berisikan pinang dan kapur. Daun sirih yang dipakai dalam prosesi
balangan gantal berjumlah tujuh lembar lalu digulung menyerupai rokok
kemudian diikat dengan benang putih atau lawe.
Tujuh gulungan daun sirih tersebut dibagikan kepada
mempelai laki-laki dan perempuan. Mempelai laki-laki memperoleh empat suruh sementara mempelai perempuan memperoleh tiga. Karena ada mitos jika yang
melempar suruh terlebih dahulu adalah yang cenderung lebih berkuasa dan menang
dalam suatu rumah tangga.
Prosesi balang suruh ini dilaksanakan dengan menanti aba-aba
dari panitia upacara pernikahan. Mempelai laki-laki dan mempelai perempuan
dibuat saling berhadapan namun ada jarak yang memisahkan. Jarak antara mempelai
laki-laki dan perempuan sekitar dua meter.
Para mempelai tidak diperkenankan melempar pada kepala tetapi
dianjurkan untuk melempar ke arah dada. Tidak perlu keras-keras melemparnya
karena bukan perang lempar-lemparan. Melempar biasanya dilakukan secara
bergantian tapi beberapa ada juga yang saling bersamaan.
Makna prosesi balangan gantal sendiri sangat bagus. Mulai dari
daun sirih yang diikat dengan benang putih bermakna berjodoh sehingga hatinya
saling mengikat, saling membulatkan tekad untuk menempuh bahtera rumah tangga.
Lalu makna melempar harus ke dada dimaksudkan agar rasa sayang dan cinta
masing-masing mempelai benar-benar masuk ke hati seolah panah yang di tembakkan
kedada menancap di hati. Panah tersebut diwakilkan dengan suruh yang dibawa
masing-masing mempelai.
Keseluruhan prosesi
balang suruh ini mewakilkan gambaran pertemuan awal mula masing-masing
mempelai hingga akhirnya mereka berjodoh dan saling mengikatkan diri dalam
sebuah ikatan suci yakni pernikahan. Kemudian pengantin wanita menyalami tangan pengantin pria.setelah itu, pengantin pria menginjak telur ayam putih dan pengantin wanita membasuh kaki pengantin pria sebanyak 3 kali dengan air bunga dan mengelap kakinya dengan sapu tangan. and then, pengantin wanita berdiri dibantu oleh pengantin pria.
Ngidak endhog
Pengantin putra menginjak telur ayam sampai pecah sebagai simbol
seksual kedua pengantin sudah pecah pamornya.
Pengantin putri mencuci kaki pengantin putra
dan pada akhirnya pengantin wanita berjalan memutari pengantin pria sebanyak 3 kali dan berada di sebelah kiri pengantin pria.
kemudian ayah menarikku dan suamiku dengan seutas kain/selendang berwarna merah, sedangkan mamaku berjalan tepat berada di belakangku bersama kembar mayang dan pager bagus.
Gendhongan
Kedua orang tua pengantin perempuan menggendong
anak mereka yang melambangkan ngentaske artinya mengentaskan seorang
anak
setelah sampai di tempat duduk pengantin, kita melakukan tradisi sungkeman secara bergantian.
Sepasang pengantin dengan bergandengan dengan jari kecilnya
berjalan menuju depan krobongan, tempat dimana upacara tampa kaya
diadakan.Upacara kacar kucur ini menggambarkan : suami memberikan seluruh
penghasilannya kepada istri. Dalam ritual ini suami memberikan kepada istri :
kacang, kedelai, beras, jagung, nasi kuning, dlingo bengle, beberapa macam
bunga dan uang logam dengan jumlah genap.Istri menerima dengan segenap hati
dengan selembar kain putih yang ditaruh diatas selembar tikar tua yang
diletakkan diatas pangkuannya. Artinya istri akan menjadi ibu rumah tangga yang
baik dan berhati-hati
Catatan : Pada masa dulu, ritual tampa kaya , dhahar kembul dll,
memang dilakukan didepan krobongan yang ada disenthong tengah ( Ruang tengah
rumah kuno yang biasa dipakai untuk melakukan sesaji). Pada masa kini, ritual
tersebut tetap diadakan meskipun upacara perkawinan diadakan digedung pertemuan
atau hotel. Dekorasi dibelakang kursi temanten adalah ukiran kayu yang
berbentuk krobongan. Ini untuk mengikuti perkembangan zaman dan sekaligus tetap
melestarikan tradisi.
setelah sungkeman, pengantin pria menuangkan beras dan uang yang ada di dalam karung kecil berwarna emas ke selembar kain yang berwarna emas juga dan dibawa oleh pengantin wanita. kemudian kedua pengantin secara bersama-sama memberikan-nya ke kedua orangtua dan orangtua menerimanya.
Kemudian aku dan suamiku saling suap-suapan nasi kuning atau biasa disebut dulangan.
Dulangan
Antara pengantin putra dan putri saling menyuapi. Hal ini
mengandung kiasan laku memadu kasih diantara keduanya. Dalam upacara dulangan
ada makna tutur adilinuwih (seribu nasihat yang adiluhung) dilambangkan
dengan sembilan tumpeng yang bermakna :
- tumpeng tunggarana : agar selalu ingat kepada yang
memberi hidup.
- tumpeng puput : berani mandiri.
- tumpeng bedhah negara : bersatunya pria dan wanita.
- tumpeng sangga langit : berbakti kepada orang tua.
- tumpeng kidang soka : menjadi besar dari kecil.
- tumpeng pangapit : suka duka adalah wewenang Tuhan Yang
Maha Esa.
- tumpeng manggada : segala yang ada di dunia ini tidak
ada yang abadi.
- tumpeng pangruwat : berbaktilah kepada mertua.
- tumpeng kesawa : nasihat agar rajin bekerja.
di bawah ini adalah gambar pembawa sambutan dari pengantin wanita:
alhamdulillah... :)
meskipun paginya agak deg-degan juga sih, bukan agak deg-deg-an tapi deg-degan banget.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar